Gempa tektonik bermagnitudo 7,7 Skala Richter yang disusul tsunami 6-10 menit setelahnya, likuifaksi di kelurahan petobo palu serta kampung yang amblas sedalam 5 meter di perumnas kelurahan balaroa palu, benar benar menjadi magrib yang paling mencekam dalam sejarah gempa bumi.
Peristiwa yang terjadi pada jumat 28 September pukul 6 sore itu menjadi tragedi yang paling menakutkan. Putusnya aliran listrik dan jaringan telekomunikasi hanya beberapa detik setelah guncangan yg maha dasyat itu semakin melengkapi kisah pilu tersebut.
Bencana di jumat malam itu tiba tiba berubah menjadi ladang saling mangsa hanya beberapa jam setelah gempa--lewat aksi para penjarah gerai gerai mini market. Sekitar pukul 2 malam--seorĂ ng lelaki bertubuh kekar datang menawarkan makanan ringan yang katanya hasil jarahan orang orang tidak bertanggung jawab di sebuah gerai alfa midi di jalan yos sudarso.
Keesokan harinya, naluri kemanusiaan kita semakin pupus. Yang ada justru rasa beringas yang meraja. Maka tak heran jika semua obyek2 vital semacam SPBU, gudang bahan campuran distributor otomotif, beberapa gerai ATM hingga peti kemas berisi ikan siap ekspor menjadi sasaran pelampiasan amarah kita.
Oh sungguh otak kita sedang sekarat adanya. Hati berontak usai dihamtam gempa maha dahsyat. Lalu menjadi brutal dan memangsa dengan membabi buta. Padahal sesungguhnya kita belumlah begitu lapar. Kita hanya lupa mengambil sedikit pelajaran dari teguran sang maha pencipta semesta.
Lagarutu 1 Oct 2018


















