Pengikut

Kopi senja

https://sites.google.com/s/0B8yPP_iZ0COvYXM3SnA0SFQxZ1U/p/0B8yPP_iZ0COvOGtVSzlrNjFQTTg/edit

Rabu, 16 Agustus 2017

Secangkir Kopi untuk Indonesia

Kutanya pada gemercik hujan
yang baru saja reda
tentang kisah sepotong sajak
yang tersapu angin
lalu menghilang perlahan

Ditiap lembarannya ada bait-bait sajak
yang belum sempat ku eja
tentang butir embun pagi di bulan agustus
juga tentang potret ina-ina penjual pisang
ditrotoar yang berdebu dalam balutan angin malam.
Sungguh, "saban malam pembeli dagangan disini tak seberapa",
katanya lirih.

Kutanya pada temaram lampu jalanan
yang tiba-tiba meredup
tentang kisah anak sekolah
yang semakin sulit menerima materi belajar
karena memang uang jajan yang tidak seberapa















0 komentar:

Posting Komentar